Dalam kesempatan kali ini saya akan membagikan contoh Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang bisa dijadikan sebagai bahan referensi. Format laporan bisa saja berbeda di setiap sekolah atau lembaga. Jadi, format laporan harus disesuaikan dengan ketentuan dari sekolah masing-masing.
Cover Laporan PRAKERIN SMKN 2 Kuripan |
Berikut salah satu contoh Laporan PRAKERIN :
LEMBAR PENGESAHAN
Yang dilaksanakan tanggal
14 Juni s/d 11 September 2021
Pembimbing Industri, Pembimbing Sekolah,
IRJAN MAULANA MOH. KHASPAN, ST
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan waktu yang telah diberikan oleh pihak sekolah.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Junjungan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, segenap keluarga, para Sahabat dan yang selalu istiqomah mengikuti sunnah-sunnah belaiu hingga akhir kiamat.
Setelah melaksanakan Prakerin selama kurang lebih tiga bulan hingga menyusun laporan ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada yang kami hormati:
1. Kedua orang tua Penulis yang telah banyak memberikan dukungan, dorongan dan semangat.
2. Bapak Kepala SMK Negeri 2 Kuripan, Moh. Tauhid, S.Pd.
3. Pimpinan dan segenap Karyawan LG Service Center Cabang Lombok.
4. Bapak Irjan Maulana selaku Pembimbing Prakerin di LG Service Center Cabang Lombok.
5. Bapak Moh. Khaspan, ST selaku pembimbing sekolah.
6. Bapak dan Ibu guru SMKN 2 Kuripan
7. Seluruh teman-teman di SMKN 2 Kuripan
8. Semua Pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Penulis mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat Penulis harapkan untuk kesempurnaan selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
LEMBAR PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1.4 Sasaran Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
1.5 Profil Singkat dan Struktur Organisasi LG Service Center
BAB II KEGIATAN KEILMUAN DAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN
2.1 Kegiatan Keilmuan
2.2 Troubleshooting Televisi
2.3 Persiapan-Persiapan yang Dilakukan Sebelum Melaksanakan Kegiatan PRAKERIN
2.4 Peralatan Service yang Digunakan
BAB III ANALISIS PERMASALAHAN
3.1 Permasalahan yang Sering Kali Ditemui
3.2 Penyelesaian
3.3 Permasalahan yang Terjadi Pada Saat Melakukan Service
3.4 Penyelesaian
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktek kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mendukung kegiatan belajar mengajar siswa melalui kegiatan praktek kerja secara langsung di dunia kerja sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja sebagai bekal untuk bekerja secara profesional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diterapkan suatu sistem pendidikan yang dikenal dengan istilah Praktek Kerja Instansi (Prakerin).
Praktik kerja industri (PRAKERIN) merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik di dunia kerja baik di dunia usaha atau di dunia industri (DU/DI) sebagai wujud dari pelaksanaan sistem pendidikan di SMK yaitu Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Program Prakerin disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja (DU/DI) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai konstribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK
Sistem pendidikan ini merupakan suatu sistem pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian profesional tertentu. Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam dunia kerja. Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktek kerja secara langsung.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu:
1. Melahirkan tenaga kerja profesional dengan pengetahuan yang luas, keterampilan dan keahlian yang matang, dan etos kerja yang baik sesuai dengan bidang industri tertentu.
2. Untuk mempersiapkan siswa siswi agar memiliki karir,mampu berkompetensi dan bisa mengembangkan diri,karena siswa siswi yang melaksanakan prakerin ini lebih mengenal dunia kerja.
3. Mempersiapkan calon penerus bangsa untuk megisi kebutuhan dunia usaha baik sekarang maupun di masa yang akan datang.
4. Agar siswa mendapat memahami tentang dunia usaha
5. Agar siswa mendapat pegalaman yang lebih mendalam di dunia usaha dan lapangan
6. Mengakui bahwa pengalaman kerja merupakan bagian dari proses pembelajaran.
7. Meningkatkan mutu pendidikan kejuruan.
1.3 Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yaitu:
1. Bagi DU/DI
a. Mengenal lebih dini calon pegawai atau karyawan
b. Dalam hal tertentu peserta didik merupakan tenaga kerja yang memberikan keuntungan pada perusahaan atau membantu memperingan beban kerja di DU/DI
c. Pemberian tugas pada peserta didik untuk mencari solusi dalam pemecahan masalah perusahaan.
2. Bagi Sekolah:
a. Terjamin tercapainya program Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
b. Terjadinya keselarasan program pendidikan sekolah dengan perusahaan tempat Prakerin
c. Terjalinnya hubungan yang saling menguntungkan antara pihak sekolah dan Dunia Usaha / Dunia Industri.
d. Mencapai tercapainya tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
e. Sekolah akan memperoleh image/pandangan positif dari perusahaan tempat Prakerin, karena anak didik sekolah mampu beradaptasi dalam pekerjaan dan lingkungan perusahaan.
f. Bentuk kepedulian sekolah kepada dunia industri akan kualitas siswa didik
g. Menghilangkan kesan negatif bagi perusahaan penerima peserta Prakerin bahwa proses Prakerin hanya mengganggu aktivitas perusahaan
h. Sekolah akan mendapat kepercayaan yang tinggi dari orangtua dan masyarakat karena anak didik memiliki kemampuan yang baik
i. Mengenalkan nama sekolah kepada masyarakat sebagai sekolah kejuruan yang memiliki potensi kerja yang tinggi
3. Bagi Siswa:
a. Dapat menambah pengalaman kerja di dunia usaha/industri
b. Agar siswa memiliki wawasan yang luas tentang dunia kerjanya
c. Siswa dapat mengukur dan menyadari tingkat kemampuan, penyerapan pengetahuan yang didapatkan di bangku sekolah dan penerapannya di Dunia Usaha / Industri.
d. Siswa dapat melatih diri untuk disiplin sesuai dengan tuntutan DU/DI.
1.4 Sasaran Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
Sasaran Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang ingin dicapai antara lain:
1. Memberi pengalaman belajar dan pengalaman kerja di lapangan misalnya potensi kerja Prakerin bagaimana berkomunikasi yang aktif dan bagaimana mengorganisasikan suatu pekerjaan
2. Mengembangkan, mematangkan kepribadian dan memperluas wawasan siswa
3. Meningkatkan kemampuan aplikatif bagi siswa.
4. Sebagai studi banding dalam pekerjaan.
1.5 Sejarah Singkat dan Struktur Organisasi LG Service Center
Pada tahun 1999 Bapak Herdi mendirikan sebuah perusahaan kecil yang bernama GOLD STAR. Perusahaan dibangun pertama di Jl. Pejanggik, Mataram. Kemudian nama perusahaan GOLD STAR berganti nama menjadi LG ELEKTRONIK dan pindah alamat ke Jl. Sriwijaya No. 72 Mataram. LG ELEKTRONIK sudah dibagi di berbagai wilayah seperti di: Lombok, Denpasar Bali, dan pusatnya di Jakarta. Dan perusahaan tersebut sekarang sudah menjadi service center yang terbesar di Indonesia.
Sekarang LG ELEKTRONIK berganti nama menjadi LG SERVICE CENTER yang beralamat di Jl. Bung Karno No.41, Pagutan Timur, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
STRUKTUR ORGANISASI
LG SERVICE CENTER CABANG LOMBOK
BAB IIKEGIATAN KEILMUAN DAN PEKERJAAN YANG DILAKUKAN
2.1 Kegiatan Keilmuan
1. Mencatat pokok-pokok materi yang diberikan
Penulis sebagai siswa PRAKERIN mencatat apa yang diberikan oleh teknisi, seperti membuat konsep sederhana tenang cara kerja penerimaan sinyal pada televisi, dll.
2. Bimbingan cara mengganti komponen yang rusak
Penulis diberikan pengetahuan tentang mengganti komponen-komponen yang sudah rusak atau yang sudah jebol dan tats cara penggantiannya.
3. Menghafal atau mengetahui jalur-jalur pada socket
Penulis sering diberi tahu oleh teknisi untuk mengetahui persaingan pada socket - socket tersebut yang ada pada televisi, contohnya socket pada bagian ground pada CRT pasangannya adalah di salah satu bagian di main board, dan socket yang tersambung ke speaker pasangannya terletak pada bagian audio.
4. Bimbingan manajemen
Penulis selalu diberikan pengarahan oleh teknisi tentang cara penerimaan barang yang masuk untuk diservis atau direparasi oleh perusahaan, mulai dari menuliskan nama, alamat, no. telepon, tipe barang, dan kerusakan barang, dll. Semuanya ditulis dikertas atau buku khusus yang sudah disediakan oleh perusahaan untuk memudahkan kelancaran administrasi.
5. Berkomunikasi dengan konsumen
Penulis diajarkan oleh teknisi tentang cara berkomunikasi langsung dengan konsumen apabila konsumen data ng untuk menyervis atau mau mengambil barang yang sudah selesai diservis, disini penulis dilatih untuk membuat konsumen agar puas dengan pelayanan, dan juga penulis diberikan tips-tips agar mental penulis tidak lembek dalam menghadapi konsumen-konsumen yang kurang puas dengan pelayanan.
6. Mengukur komponen
Penulis diajarkan cara pengukuran pada komponen-komponen sederhana seperto, transistor, kapasitor, resistor, diode, dan lain-lain.
7. Cara kerja penerimaan sinyal pada televisi
Penulis diberikan materi tentang cara penerimaan sinyal pada televisi dengan cara sinyal dikirimkan melalui stasiun pemancar dengan bantuan frekuensi yang berfungsi sebagai kendaraan dari sinyal tersebut sehingga dapat ditangkap oleh antena luar dari televisi, sinyal yang dikirimkan tersebut ada 5 unsur, yaitu:
a. Vertical syncronisation
b. Horizontal syncronisation
c. Red syncronisation
d. Green syncronisatlon
e. Blue syncronisation
8. Kerusakan-kerusakan umum pada televisi
Penulis diberikan materi-materi sederhan tentang kerusakan-kerusakan pada televisi serta cara memperbaikinya.
9. Penerimaan barang
Penulis diajarkan tentang cara melakukan penerimaan barang, serta registrasi agar barang konsumen tidak tertukar dengan barang konsumen lainnya.
10. Melakukan penyolderan ulang
Teknisi memberikan tugas pada penulis untuk melakukan penyolderan ulang pada komponen-komponen yang solderannya terlepas atau kurang balk, namun sebelum melakukan penyolderan ulang, penulis terlebih dahulu membersihkan bagian yang akan disolder ulang, agar solderans-olderan yang retak bisa dilihat.
11. Menggunakan alat-alat servis
Penulis diajarkan bagaimana cara menggunakan alat-alat servis seperti solder, obeng, pinset, dll.
12. Disiplin dan kebersihan
Penulis diwajibkan untuk menjaga kebersihan di dalam ruangan kerja agar tidak mengganggu saat bekerja.
2.2 Troubleshooting Televisi
1. Televisi mati total
a. Periksa diode bridgenya Berta tegangan pada diode tersebut
b. Periksa tegangan pada driver dan penguat akhirnya
c. Periksa pada travo switchingnya (mati total juga terjadi akibat beban pada horizontal melemah).
2. Gambar mengecil/setengah dari layar
a. Kerusakan diakibatkan oleh driver vertikal yang bocor
b. Kerusakan yang terjadi akibat diode penyearah yang mengalami kebocoran
3. Garis vertikal
a. Kerusakan diakibatkan oleh rangkaian pembelok clan gigi gergaji pada bagian vertikal
b. Periksa juga rangkaian pembelok vertikal pada kaki ICnya
c. Periksa semua kondisi fisik ELCO yang ada pada bagian vertikal, kemungkinan salah satu ELCO ada yang rusak, kembung, atau bocor.
4. Garis horizontal
a. Periksa rangkaian pembelok horizontal pada kaki transistor-horizontal
b. Periksa tahanan pada yoke defleksi bagian horizontal
c. Periksa semua kondisi bagian ELCO horizontal
5. Gambar bergoyang
a. Gejala ioni terjadi karena akibat dari oscillator yang tidak bekerja dengan baik
b. Potensio vertikal hold yang rusak atau berubah tahanannya
c. Atur kembali potensionya jika masih belum diatur
d. Jika tidak, periksa tegangan pada vertical hold tersebut apa masih normal atau tidak
6. Gambar menyempit
a. Periksa ELCO pada bagian vertikal atau horizontal
b. Periksa yoke defleksi, apakah sudah pas dengan leher tabung
2.3 Persiapan-Persiapan yang Dilakukan Sebelum Melaksanakan Kegiatan PRAKERIN
Dalam melaksanakan servis, hal-hal yang perlu dan penting dilakukan adalah memperhatikan kecerahan ruangan, membersihkan meja kerja dari barang ataupun alat-alat yang berserakan, mempersiapkan alat-alat servis yang dibutuhkan secara lengkap dan memeriksa kabel-kabel yang mungkin tidak aman agar terhindar dari sengatan listrik liar yang bisa membahayakan.
2.4 Peralatan-peralatan service yang digunakan
Peralatan-peralatan yang digunakan untuk melakukan servis antara lain sebagai berikut:
a. Obeng set (obeng lengkap)
b. Solder
c. Penyedot timah
d. Pinset
e. Tang potong
f. Avo meter digital clan analog
g. Timah
h. Lampu belajar
i. Obeng plus clan panjang
j. Silet kecil
BAB IIIANALISA PERMASALAHAN
2.1 Permasalahan yang Sering Kali Ditemui
Permasalahan yang sering kali ditemui yaitu sebagai berikut:
a. Sempitnya ruangan tempat bekerja untuk melakukan service
b. Menghadapi konsumen yang datang sedangkan barangnya belum selesai direparasi
c. Kekurangan komponen
d. Kerusakan alat-alat service
2.2 Penyelesaian
a. Menggeser/memindahkan barang-barang yang menumpuk dan menunggu untuk direparasi agar haluan untuk melakukan kegiatan servis menjadi luas
b. Mengajak berbicara secara baik-baik agar konsumen tidak emosi karena barangnya belum selesai direparasi
c. Membeli komponen yang dibutuhkan
d. Memperbaiki atau membeli alat
2.3 Permasalahan yang Terjadi pada Saat Melakukan Service
a. Sering sekali kehabisan komponen untuk mengganti komponen yang rusak.
b. Kehabisan timah pada saat melakukan penyervisan
c. Sulit menemukan permasalahan pada kerusakan Televisi
d. Kurangnya pengetahuan tentang jalur-jalur pada Board / PCB
e. Tidak adanya komponen yang dicari.
2.4 Penyelesaian
a. Harus menyiapkan komponen yang tidak ada
b. Membeli timah secukupnya·
c. Harus menanyakan pada guru pembimbing agar dapat dimengerti
d. Mempertanyakan pada pembimbing apa yang tidak dimengerti
e. Harus mempersiapkan terlebih dahulu komponen yang tidak ada terlebih dahulu.
BAB IVPENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sebagai akhir dari laporan ini, maka ada beberapa hal yang bisa penulis simpulkan, yaitu sebagai berikut
1. Kegiatan Prakerin ini merupakan kegiatan bagi siswa SMK untuk menerapkan pengetahuan teori di dunia industri.
2. Kegiatan di dunia usaha atau industri lebih mengutamakan kerja praktis dan efisien dalam melaksanakan servis.
3. Keterampilan dan kemampuan seseorang sangat diperlukan demi kelancaran kegiatan ini.
4. Praktek kerja industri dalam rangka pendidikan sistem ganda (PSG) adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional secara sistematik dan sinkron anatar teori dan praktek yang memiliki tingkat pengetahuan.
5. Keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan kerja lapangan.
6. Pengetahuan yang sangat besar yang tidak boleh dilewati oleh siswa/siswi yang melakuka kegiatan PRAKERIN.
7. kegiatan PRAKERIN ini adalah pengalaman baru bagi siswa/siswi yang melakukannya.
4.2 Saran
Siswa harus lebih aktif dalam mempelajari ilmu yang diperoleh dari bangku sekolah, dengan mengaplikasikannya dengan kenyataan yang ada di lapangan, agar semakin mengerti dan memahami tentang apa yang sedang dipelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://siva.kemenperin.go.id/front/news/mengenal-pendidikan-sistem-ganda
https://smkn3wajo.sch.id/arsip/blog/pengertian-pendidikan-sistem-ganda
https://www.solderpanas.com/2020/09/laporan-praktik-kerja-industri-memahami.html
LAMPIRAN
Lampiran 1. Foto-Foto Kegiatan
Lampiran 2. Daftar Hadir
Itulah salah satu contoh Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di LG Service Center, semoga dapat bermanfaat. Laporan ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan selanjutnya. Terima Kasih.
0 Comments