Perubahan Istilah-Istilah di Kurikulum Merdeka

Sukmawandi Rahmat
By -
0

Pergantian nama atau istilah di berbagai bidang merupakan hal yang biasa, khusunya di bidang pendidikan. Dulu, istilah yang sering didengar contohnya "Guru" berubah menjadi "Pendidik". Demikian juga, istilah "murid" berubah menjadi "siswa" dan berubah lagi menjadi "peserta didik". Istilah "peserta didik" masih digunakan hingga saat ini. Contoh lainnya, "SLTP" berubah menjadi "SMP", dan "SLTA" berubah menjadi "SMA".

Pergantian nama dan istilah disebabkan oleh perubahan Kurikulum dari waktu ke waktu. Walaupun terkadang ada beberapa istilah mungkin tidak berubah. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum baru, sehingga pendidik perlu diberikan pelatihan mengenai kurikulum ini. Salah satunya, akan ada penjelasan mengenai istilah-istilah baru yang digunakan.

Logo Kurikulum Merdeka
Logo Kurikulum Merdeka

Berikut ini daftar istilah-istilah lama di Kurikulum 2013 berubah menjadi istilah baru di Kurikulum Merdeka: 

  • Promes (Program Semester) diganti menjadi Prosem (Program Semester)
  • Silabus diganti menjadi ATP (Alur Tujuan Pembelajaran)
  • KI (Kompetensi Inti) diganti menjadi CP (Capaian Pembelajaran)
  • RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) diganti menjadi Modul Ajar
  • KD (Kompetensi Dasar) diganti menjadi TP (Tujuan Pembelajaran)
  • KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) diganti menjadi KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
  • IPK (Indikator Pencapaian Kompetensi) diganti menjadi IKTP (Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)
  • PH (Penilai Harian) diganti menjadi Sumatif
  • PTS (Penilaian Tengah Semester) diganti STS (Sumatif Tengah Semester)
  • PAS (Penilaian Akhir Semester) diganti SAS (Sumatif Akhir Semester)
  • Indikator Soal diganti menjadi Indikator Asesmen
  • Penilaian Teman Sejawat diganti menjadi Formatif

Itulah beberapa contoh istilah yang telah diganti menjadi istilah baru dalam Kurikulum Merdeka. Semoga ilmu ini bisa bermanfaat.

"Kurikulum Merdeka memberikan keleluasan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan berlajar peserta didik".

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)